Makassar, Manakarra News – Manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PSM) dibawa pengelolaan Chief Executif Officer (CEO) Bosowa Corporation, Erwin Aksa diproyeksi mempersiapkan anggaran sebesar Rp 27 miliar untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015.
“Itu baru jumlah perkiraan karena dana sebesar itu juga harus kita rincikan dari mana saja asalnya,” kata Direktur Teknik PSM, Sumirlan, Jumat, 16 Januari.
Anggaran yang cukup besar tersebut, menurut Direktur Operasional PSM, Azhary Sirajuddin mengaku berasal dari pihak sponsor dan termasuk hitungan dari pemasukan tiket laga kandang PSM di stadion Mattoanging.
“Pemasukan juga bisa kita dapatkan dari pertandingan kandang. Karena tiket yang terjual kita yakini akan lebih tinggi musim ini,” ucapnya.
Untuk penjualan tiket saja, Azhary meyakini cukup membantu kebutuhan anggaran PSM menjalani kompetisi ISL musim ini. Dimana pada proses penjualan tiket nantinya dimungkinan melibatkan kelompok suporter PSM.
“Kita harapkan suporter bsia membantu untuk membeli tiket, karena ini juga untuk tim PSM agar keuangannya bisa membaik,” ujarnya.
Baru-baru ini, PT Liga Indonesia menilai jika kompetisi ISL baru akan professional ditahun 2020. Pasalnya hingga musim ini, banyak klub lamban dalam menyediakan sarana dan prasarana klub.
Sementara PSM Makassar menjadi salah satu klub yang masuk dalam pendalaman PT LI bersama lima klub lainnya. PSM masuk dalam pendalaman lantaran hingga saat ini, manajemen belum juga menyelesaikan sisa tunggakan gaji pemain sebesar Rp4 miliar atau 4,5 bulan.
“Klub tidak dibolehkan ikut kompetisi jika masih mamiliki tunggakan gaji pemain karena ini akan mengganggu jalannya kompetisi. Jadi masalah financial ini harus dijelaskan pihak manajemen,” tegas Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy.
Namun manajemen PSM optimis jika penyelesaian tunggakan gaji pemain akan diselesaikan sebelum kickoff ISL 2015. Manajemen juga menegaskan akan memberikan keterangan kepada PT LI jika nantinya mendapat panggilan terkait hal ini.